That Moment, I Let You Go...
Genre
: Romance
Rating : PG-15
Length : Ficlet
Cast
:
Cho Kyu-hyun
Kang Ji-yeon
Park Min-woo as classmate
Disclaimer: FF ini murni karangan author. Jadi mohon maaf kalau ada salah ketik atau salah tulis hehe.
HAPPY READING
---------------------------------------------------------------------------------------
Dia datang sambil berlari setiap pagi. Terkadang bel masuk
sudah berbunyi, tapi.. aku sengaja menunggu
Teng!!
“Hei.. Ji-yeon”,
katanya dengan nafas yang terengah-engah.
Aku menatapnya dan membalasnya dengan senyum, “Hei Kyu.. Seperti biasa kau hampir
terlambat”
Dengan terburu-buru ia membuka lokernya dan mengambil jas
sekolah.
Ia kemudian menatapku lagi, “Kenapa kau santai sekali? Apa tidak takut Pak Guru?”
“Biar saja.”
Kataku sambil berjalan ke kelas
Sekolah itu membosankan. Apalagi berteman dengan orang yang
berisik dan menyebalkan. Sebenarnya aku tidak mau melanjutkan ke SMA, tapi
karena ibuku sampai menangis, akhirnya aku masuk ke sekolah biasa.
Keluargaku tidak pernah melihatku sebagai aku. Ia selalu
membandingkan dengan onni yang masuk sekolah elit. Hah! Rasanya aku hanya jadi
bulan-bulanan di rumah. Karena itu aku tidak ingin sekolah. Buat apa sekolah
kalau aku hanya ingin dijadikan ‘duplikat onni’ oleh keluargaku.
Tapi…
Sejak dia datang, semuanya berubah…
----Flashback----
“Perhatian semuanya!
Kita kedatangan murid baru dari Busan” kata Pak Guru
“Annyeong-haseo.. Aku
Cho Kyu-hyun dari Busan. Salam kenal” ucapnya
Aku terpana melihatnya sejak pertama kali. Ia kelihatan
keren walaupun gayanya urakan dan berandalan. Namun dibalik gayanya, ia seorang
yang ramah, bahkan terhadapku. Sejak saat itu aku merasakan sekolah itu
menyenangkan
----End of Flashback----
“Oh ya, sampaikan pada
pacarmu, mau berapa kalipun dia mengajakku, aku tidak akan menerima pekerjaan
berbahaya seperti itu” ucapnya sambil berlalu ke kelas
“Hee? Apa?”
Tiba-tiba, Min-woo berlari ke arahku dan merangkulku, “Hai Ji-yeon!”
Aku akhirnya mengerti apa yang dia maksud ‘pacarmu’ tadi
“Dia bukan pacarku!”
balasku pada Kyu-hyun.
Setiap pagi aku selalu berlama-lama di depan loker dan menunggunya
agar bisa menyapanya. Bahkan aku sampai menukar nomor kursi dengan teman
sekelasku yang duduk di sebelahnya. Memang terlihat bodoh. Namun entah mengapa
aku menikmatinya dan sekolah menjadi menyenangkan buatku.
Oh! Dan Min-woo? Min-woo merupakan anak dari teman ibuku.
Kami memang dekat sejak kecil. Akan tetapi aku tidak pernah memandangnya
sebagai lawan jenis. Aku hanya menganggapnya sebagai saudaraku, bahkan bisa
dibilang sebagai oppa. Akan tetapi Min-woo sepertinya tidak peduli dan tetap
mendekatiku walaupun ia tahu akan sia-sia.
---------------------------------------------------------------------------------------
“Kyu… Cho Kyu-hyun!
Bangun..” panggilku. Ia tertidur sejak awal jam pelajaran terakhir. Setelah
bel tanda pulang berbunyi, aku membangunkannya. “Hah? Sudah selesai?” tanyanya sambil mengantuk.
“Kau terlalu nyenyak
tidur. Pak Guru sampai bosan dan tidak mempedulikanmu” jawabku
“Oh ia, hari ini mau
pergi tidak? Min-woo mengajak kita pergi ke noraebang baru di pusat kota”
ajakku
“Ah, hari ini aku ada
kerja sambilan. Maaf ya” Ia membereskan bukunya dan pergi keluar.
Kyu-hyun memang tinggal sendiri di Seoul. Orang tuanya
berada di Busan namun ia merantau ke Seoul dan menetap disini.
Kudengar selain kerja sambilan, ia dan Min-woo sering pergi
‘bekerja’. Sering kulihat ia dan Min-woo pergi ke sekolah dengan luka memar di
wajah ataupun badannya. Namun mereka tetap tidak memberitahuku apa pekerjaan
itu.
---------------------------------------------------------------------------------------
Aku pergi ke atap sekolah sambil membawa bekal makan
siangku. Setiap istirahat aku memang pergi kesana karena aku merasa di kelas
terlalu berisik.
Saat itu aku melihatnya sedang melamun di atap sekolah. Aku
datang kepadanya dan menepuk bahunya, “Apa
yang kau lakukan, Kyu?”
Ia tersentak ketika bahunya kutepuk.
“Melamun apa sampai
serius begitu? Memikirkan pacar yang jauh yah?” godaku.
Tiba-tiba ekspresi mukanya berubah. Ia menjadi murung. Aku
tidak mengira akan tepat sasaran, padahal aku hanya bercanda…
“Pacar? Sebenarnya
bukan pacar…” ucapnya. Ia kemudian bercerita, “Waktu kecil ada seorang anak yang sangat berarti bagiku… Entah mengapa
aku selalu ingin melindunginya. Kami pernah berjanji akan pergi melihat bunga
mekar saat itu. Namun suatu hari ia tiba-tiba pergi. Kudengar ia pindah ke
Seoul bersama keluarganya. Aku hanya tahu namanya, selain itu aku tidak tahu”
Ia kemudian melihatku,
“Ah maaf aku jadi cerita seperti ini. Kau orang pertama yang tahu.”
Katanya.
Aku hanya diam dan kehilangan nafsu makanku.
“Ah, sudah bel! Ayo
kita ke kelas” ajaknya
Aku hanya mengikutinya di belakang. Entah sejak kapan, namun
akhirnya aku menyadari kalau sejak awal aku tidak akan bisa menggapai Kyu….
---------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan harinya…
Seperti biasa ia berlari menuju sekolah. Saat ia berhenti di
depan lokernya dan mengambil jasnya, aku menyapanya, “Hai Kyu…”
Ia tersenyum dan membalasku, “Pagi Ji-Yeon”
“Ah, gadis yang waktu
itu kau ceritakan… Siapa namanya?” tanyaku
“Yun-ji… Kim Yun-ji”
jawabnya.
“Ah.. Semoga kau bisa
bertemu dengannya lagi yah.” Ucapku dengan senyum yang dipaksa.
Ia tersenyum kepadaku, “Terima
kasih”
Ini pertama kalinya… aku tulus mendoakan kebahagiaanya..
Bukan denganku, tapi dengan orang lain….
Semoga kau bahagia, Kyu….
Aku.. akan tetap mendoakan kebahagiaanmu....
FIN..
NB: Silahkan di komen hihi ^^ ceritanya emang ga happy ending dan pendek TT tapi kali-kali bikin yang sedih dongg hehe~
Dan maafkan isi ffnya yang pendek, Tapi author udah berusaha bikin poster yang buaaagusss~ hehe. Itu hasil modal google (gambar) + photoshop (edit) haha. 4 JAM buat bikin poster!
Nah ff selanjutnya bakal lebih seru lagi! Dan pastinya cast utamanya tetep abang donge haha~ *ditimpuk* dengan dakuu~ *dilempar batu*
Sooo.. jangan bosen yah buat liat blog ini. See ya~!!
0 komentar:
Silahkan tulis komentar kalian, karena setiap komen kalian membantu blog dan author ^^